Hari ini, 3 Ramadhan 1439H.
Ramadhan ke-4 yg (masih) ditemani Dia, dan ramadhan ke-2 dengan jarak yg membentang puluhan kilometer. Tapi ini masih terasa seperti biasa, walaupun ini sudah lebih 1000 hariku bersamanya.
aku juga ga ngerti kenapa rasa ini masih seperti biasanya setelah banyak hal-hal diluar ekspetasi yg terjadi.
aku dan dia, menjalani hubungan berlabel hanya -+5bln, tapi rasa ini masi seperti 4tahun lalu saat pertama kali aku menjalin hubungan dengannya.
apa rasa ini normal?
ternyata benar, move on ga segampang yg diucapkan.
-------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
mari kembali ke 4th silam, saatku pertama kali mengenalnya di tahun 2013.
-------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
aku mengenal sosoknya kala itu saat bergabung disalah satu ekskul, saat itu aku anak baru didunia putihabuabu.
perkenalanku dengannya tak lain hanya sebatas adik dan kaka kelas.
waktu berjalan, tak terasa masa kepengurusan ekskulpun usai. dimulailah pemilihan untuk kepengurusan periode selanjutnya, dan dia menjadi ketua terpilih.
kedekatanku dan dia dimulai pada awal tahun 2014, dimana pada saat itu ada lomba FBB tingkat kabupaten [fyi ekskul; paskibra]
dan dari ekskul kita dikirim 2 regu, putri dan putra. kita latihan bareng selama kurang-lebih 6minggu, dalam kurun waktu itu kita semakin mengenal satusama lain.
diminggu terakhir latihan, tepatnya H-5 .
aku terlibat adumulut sama salah satu senior [fyi; senior ini 2tingkat diatasku] untuk sebuah masalah sepele.
grgr cekcok itu, aku membentak seniorku dan akhirnya dia nangis, mencari pembelaan sampai akhirnya aku ditegur pembina ekskul.
kala itu memang suasananya amat sangat panas, sampai aku memutuskan batal bergabung di tim dan minta digantikan saja lantaran pembinaku bilang "gak usah latihan kalau gak mau mintamaaf sama seniornya".
aku yg kala itu samasekali tidak merasa bersalah lantaran memang tidak salah, jelas enggan meminta maaf.
sampai pembina bilang kepengurus ekskul untuk mewakili memintamaaf, tapi semuanya enggan. karna memang kala itu merekapun tau, kesalahan itu datang dari senior tersebut.
hari berganti, dan aku serius tidak dtg untuk latihan h-4. timku jelas kaget melihat keseriusanku untuk mundur, dan pengurus merasa masalah kemarin cukup serius sampai aku tak mau dtg latihan.
karna memng mereka tau aku adalah orang yg sangat jarang mempermasalahkan sesuatu dan easygoing sama siapapun. kalau grgr kemarin aku gak dtg latihan, berarti masalah itu memang amat serius.
siang harinya, semua personil tim sepakat bolos dan mogok latihan.
malam itu, dia menelponku. [nah ini awalnya..]
dia minta diceritakan kronologis rinci kejadiannya karna pada saat itu dia tak tau dari awal duduk perkaranya. dia datang ditengah keributan.
kenapa dia yg telp? ya karna dia ketua. dan dia merasa bertanggungjawab penuh atas apapun yg terjadi didalam organisasi yg sedang dia pimpin.
bla.. blaa... blaaa.....
usailah obrolan malam yg amat panjang kala itu.
tak sampai situ, setelah obrolan panjang..
semuanya masih berlanjut. aku jadi sering chatingan sama dia sampai larut. mulai dari halhal serius diawal, hingga membahas halhal yg sama sekali tak penting dan tak ada hubungannya dengan organisasi.
tak terasa, rasapun tumbuh seiring dengan intensitas pertemuan dan komunikasi. perasaan terus bertumbuh, sampai pada suatu masa dia mengungkapkannya..
aku mengiyakan, lalu aku dan diapun menjadi kita. menyenangkan kala itu.
kita saling menyanyangi, sampai pada suatu masa ada sosok ketiga masuk kedalam kisah kita. dan akupun menyerah, memilih menyudahi. menutup kisah sembari menutup cerita di 2014.
setelahnya, aku dan dia masih tetap berteman hingga dia lulus ditahun 2015.
setelah kelulusannya, jelas intensitas pertemuan dan komunikasi berubah drastis. selain karna sudah tak satu sekolah lagi juga karna aku dan dia sudah berstatus mantan. jadi terasa ganjil kalau terus berhubungan dengannya untuk halhal yg tidak penting ehehhe
setahun kemudian, ditahun 2016 akupun lulus. ditahun itu pula aku memilih melanjutkan study diluar kota. pada tahun inipun dia sudah bekerja disalah satu bidang transportasi.
dan tak kusangka, keluargaku pun pindah.
mau tak mau, semua berubah. yaa, amat sangat berubah. namun kala itu, dia mengantar aku dan keluargaku untuk berpindah.. sembari berbincang dengan ayahku dan bertanya "nanti eca kesini lagi gak om? apa kalo liburan kerumah barunya aja?" pertanyaan yg sulit untuk dijawab ehheheh
sejak hari itu pula aku tak lagi bertemu dengannya.